Senin, 31 Januari 2011

Perokok = koruptor Waktu dan Kasih Sayang

      Jika di ruang kerja anda, masih ada yang merokok, anda harus upayakan sekuat tenaga, agar perokok itu sadar bahwa ia meracuni anda berhari-hari, bertahun-tahun.

      Betapa banyak isteri terkena kanker paru-paru sebab suaminya bertahun-tahun mengasapi isterinya dengan racun, bahkan di saat menjelang tidur, sang isteri "tercinta" masih menghirup asap rokok.
      Di kantor buatlah kesepakatan bahwa ruangan anda bekerja benar-benar BEBAS ASAP ROKOK, atau adukan ke kepala kantor bahwa anda tidak tahan asap rokok.
       Nah, saat "sakaw" nikotin mulai nagih, perokok tanpa ba-bi-bu langsung meninggalkan kerjaan menuju ruang terbuka sebelah gedung berlantai 70, ia sendiri turun dari lantai 69,. Coba hitung berapa lama ia meninggalkan kerjaan untuk sekedar menghabiskan sebatang - dua batang rokok dan hal itu dilakukan 2 atau 3 kali dalam sehari. Coba bayangkan berapa jam kerja dalam sebulan, berapa ratus ribu bahkan juta, gaji ia terima yang dibayarkan untuk puluha jam kerja untuk merokok, belum lagi waktu yang ia pakai untuk "facebook-kan" dan main game. Bukankah perokok yang semacam ini bisa disebut koruptor juga? Paling tidak korupter waktu.
       Coba hitung lagi! Berapa juta jam waktu yang dikorup perhari -secara nasional- untuk merokok. Produktifitas terhenti jutaan jam perhari "SAYA TIDAK BEKERJA KANTORAN, GAK KORUPSI WAKTU DONG!", tangkis seorang perokok.Nanti dulu! Bukankah kita dapat waktu gratis 1440 menit/hari. Jika anda isap 20 batang/hari, lantas 10 batang anda habiskan khusus untuk merokok tanpa diselingi kegiatan lain yang bermanfaat. Coba reka berapa ratus menit/hari anda hamburkan untuk pekerjaan MAKRUH (dibenci) bahkan HARAM? Siapkah anda jika ditanya kelak di akhirat tentang waktu yang dianugerahkan Allah? "Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran". (QS. AL-'ASHR: 1-3).
         Lantas, anda yang perokok, jika tiba di rumah, anda "dimusuhi" oleh seisi rumah yang mencintai dan sayang anda. Isteri, anak, ayah bunda, adik dan juga kakak. Anda tidak berani merokok di rumah. Anda tidak kepengen mereka melihat anda merokok.
          Setelah makan malam, kembali si NIKOTIN, memaksa anda "meng-empani"nya dengan menyulut rokok. Akhirnya, secara diam-diam anda naik ke atas loteng beratapkan langit dengan ditemani nyamuk.Atau anda ikut bergerombol dengan para "ahli hisab" lain di POS jaga RW, sambil melihat orang main catur. Paling sebentar, 1 jam! Sementara anak dan isteri anda tekantuk-kantuk menunggu ayah/suami pulang. Kalau anda sudah berhenti merokok, waktu yang tadinya untuk merokok dipergunakan untuk memupuk kasih sayang dalam keluarga. Kalau anda tetap merokok, artinya anda Korupsi kasih sayang! Saudaraku berhentilah merokok saat ini juga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar