Jika di ruang kerja anda, masih ada yang merokok, anda harus upayakan sekuat tenaga, agar perokok itu sadar bahwa ia meracuni anda berhari-hari, bertahun-tahun.
Betapa banyak isteri terkena kanker paru-paru sebab suaminya bertahun-tahun mengasapi isterinya dengan racun, bahkan di saat menjelang tidur, sang isteri "tercinta" masih menghirup asap rokok.
Di kantor buatlah kesepakatan bahwa ruangan anda bekerja benar-benar BEBAS ASAP ROKOK, atau adukan ke kepala kantor bahwa anda tidak tahan asap rokok.
Nah, saat "sakaw" nikotin mulai nagih, perokok tanpa ba-bi-bu langsung meninggalkan kerjaan menuju ruang terbuka sebelah gedung berlantai 70, ia sendiri turun dari lantai 69,. Coba hitung berapa lama ia meninggalkan kerjaan untuk sekedar menghabiskan sebatang - dua batang rokok dan hal itu dilakukan 2 atau 3 kali dalam sehari. Coba bayangkan berapa jam kerja dalam sebulan, berapa ratus ribu bahkan juta, gaji ia terima yang dibayarkan untuk puluha jam kerja untuk merokok, belum lagi waktu yang ia pakai untuk "facebook-kan" dan main game. Bukankah perokok yang semacam ini bisa disebut koruptor juga? Paling tidak korupter waktu.